jangan kau tumpahkan tinta hidup
pada alunan warna warni pelangi
di belahan langit
tak pernah burung burung
menghardik
mega mega ceria di esok nanti,
kau berikan ruang hatimu dengan supermoon
hingga pelataran rumah masa
depan kau dan aku
berseri memetik sinar mentari,
pada uraian rambutmu,
supermoon
merebah, tentang kelembutan yang hidup
selama bumi berputar,
tak kan pernah usai bidadari
bernyanyi lagu merdu
kita menyisir malam demi malam…
hingga kau tautkan kereta
berkuda putih elok
bagaikan pangeran dari negeri
kaca,
aku harumi gaun malam dengan pernik pernik
yang melekat kokoh
dan memantulkan
sinar supermoonmu
dengan tujuh warna
kau degap
dengan derai senyum
aku suguhkan
dengan kereta biru senja
perlahan
menghempaskan liar degup jantung
ke atmosfer
malam, supermoon menyeringai….
kita tak
pernah kehilangan jarum waktu
meski
menembus kawanan mega hitam
atau
rengkuhan taupan bergigi tajam
kita terlepas dari rasa saling menyelinap…
kita bebas
liar memetik rambut malam
kita menukik
memungut nukilan hidup
atau kita
terbang bebas,
menjenguk supermoonmu
kita dalam
bebas….
Tegal12 Mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar