Sabtu, 02 Juni 2012

nyanyian yang kudapat dari dia


pesta lampu sang mentari terlipat di balik awan
kelambu kabut hitam kelabu, menyisir  wajah sang Merapi
aku berlari, menyambangi butir demi butir kabut itu
sementara senyumu menerbangkan aku lebih jauh lagi,
untuk singgah di puncak Merapi
untuk menata bilah demi bilah rajutan hari
kau tetap dalam senyum

di Ketep hingga Parangtritis, hari hari itu memingitku
tetap kau hidangkan secawan kasih, bergula ceria
meski tebing tebing Parangtritis membisu angkuh
ombak Laut Selatan tak henti menerkamku
namun mereka hanya mampu bersambang  di bali pasir pantai
aku tetap mengembangkan sayap,
untuk menjenguk cakrawala lembut di balik
bilik jantung
tentang kau dan aku

kau dalam selimut ceria
kau selipkan kembang tujuh warna di telingamu
kau tak  harap istana pasir terpagut ombak
kau hanya bertabur ornamen kasmaran
dalam rengkuhan langit Laut Kidul, dalam nyanyian suka
bocah bertelanjang dada mengejar ombak,

di Ketep kau menggambar latar Merapi
di Parangtritis kau tundukan ombak lautan

(Parangtritis, 6 Mei 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar