Jumat, 01 Juni 2012

untuk sebuah harap yang kau berikan


pada gugusan bintang gemintang
pada sekumpulan lampion kertas warna warni ; menghantarkan
dirimu menuju “altar suci” untuk sebuah ikrar; senja tak lagi merebah
menuangkan sisi hatinya pada perahu layar; yang selalu mengencang
sorot matanya; ombak ombak berdesis bisa
yang melumpuhkan lambung perahu; kau jaga tautan perjalanan
pada empat penjuru langit, di sana aku mengayuh angin
merapikan pematang sawah

kau masih menyisakan suara sayup
gamelan jawa yang memantul dari sisi cakrawala tentang
tembang tembang kasmaran milik penghuni  di balik awan
awan putih bersih,
akupun hanya merasa sengau; namun aku biarkan
semuanya bermatomorfosis dengan ikatan bunga dan bulan

(Tegal. 16 Mei 2012).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar