Senin, 11 Juni 2012

jalanmu yang sepi




sisa gerimis masih ada di jalan itu….
semalam tak urung jalan itu membasahi tubuhnya
hanya berlindung di pekat malam tak berbintang
jalan yang mencibirkan bibirnya
karena tak mampu menjinjing bayangmu

aku masih terpana…..
liuk tubuh jalan  itu menawanku dalam memori
tentang ujungmu yang bermandi bunga bidadari
lantas perguliran musim menelan semuanya
tanpa kata dan sayu mata memintanya
engkau menyelinap dalam jalan itu

hari bermetamorfosis dalam bulan dan tahun
semakin banyak belukar dalam batas jalan itu
aku ditepikan ketidaktahuanku….
seindah kuntum melati, serona kelopak mawar
dan sesuci melati..masih menggenapi
di dalam dadaku…

kau jauh dari batas sayapku
atmosfer jalan itu telah berkac pada duka
aku beranikan melintas jalan memori itu
semuanya terdiam dalam prosa kodrat
aku sendiri dalam kibasan perputaran bumi

(Semarang , 12 Juni 2012)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar