Jumat, 08 Juni 2012

peluh


dalam hari,
kau semai peluh,
kau taburi senyum,
peluh menyisir suka,
hari  menepis jarum waktu

peluh meluruh
menyambut  bulan
kelam malam,
kau candai dalam benderang

peluh membisu
saat kau tanam bunga pagi
bersandar pagar bambu
kau letakan harap
peluh yang ada di langit
kau tertawa

peluh bergincu
tanpa keluh
kau sunting matahari
aku membisu
(Semarang, 11 April 2012)

Nyanyian pipit

kita ikat sayur di ladang,
dalam wajah penuh ceria
kita kemasi bulan
dalam keranjang bergurat
kepak sayap pipit
berparuh kecil, tersenyum malu
memberikan sihir, untukmu

kita berkejar angin gunung
tiada debu bermandi durjana
batang padi mengerling mata
tertunduk lesu
dalam alunan birama anak desa
pipit pipit itu milikmu
seribu sayap menjadi dirimu
(Semarang, 11 April 2012)

Eksotis cintamu

sendi tulang
nadi darah dan bara matahari
menjadi satu,
berdandan  jendela cakrawala
kau punguti
kembang berkelopak
detik dan menit
kau beri nama hari
dalam rambut emas mentari
aku terpelanting
tak berdaya
kau disisiku

(Semarang, 11 April 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar