Kamis, 07 Juni 2012

dimanakah Kau Tuhanku


aku terhempas, menjadi bayangku sendiri,
membidik  arah angin yang berderai tawa
memusari bilik kayu kamarku.
dari celah celah dinding kamar  aku memunguti kanvas
penuh warna, menusuku dengan senyum
meruntuhkan aliran darahku

aku tak mau lagi,
bila kawanan burung menerbangkanku
hinggap di puncak tebing ketidaktahuan….
kalau kasihku  mengusung galau, membeberkan raut wajah
tentang potret hitam putih segalanya…
kasihku hanya sepenggal pergulatan ini
yang aku torehkan pada dinding waktu

jangan kau hiasi wajahmu dengan air kaca
memantulkan prosa  yang kau siratkan
pada lembaran hari yang melemparkanku…hingga
ke tiap sudut kamarku…

aku hanya berteman angin malam….
dengan rengkuhan yang kokoh menyesakan dadaku
aku hanya meluaskan beranda jantungku
agar Tuhanku mampu bersemayam dalam
rongga jantung yang lapang

bintang telah aku hitung…..
rembulanpun tak lagi mampu bicara….
atmosfer yang galau telah menyelinap dalam
perguliran bumi…aku pun takan surut
untuk merenda kasih dengan Tuhanku
yang kini masih dalam deruku
dimana kau Tuhanku…?

SemarMoncer
Tegal, 4  Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar