Rabu, 30 Mei 2012

Biduk Rindu


liku hidup…
terus menebas atmosfer,
bianglala yang kau sematkan
menjadi kerontang, meninggalkan aku
bercermin pada padang belalang
berpeluh kesah dan resah,
tampaklah harimu,
dengan rambut sutra kau sisir
tawa dan candamu meruntuhkan bukit

kau balut warna pelangi
senja tak urung datang jua
jangan kau robek pelangimu
dengan kuku tajam
dan taring yang menusuk bulan
biarkan daun pandan di halaman
rumah sahaja, berbalut rindu

Semar Moncer Tegal 30 Mei 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar