Kamis, 24 Mei 2012

Sebuah Rindu untuk Kota Tegal



t

atkala sang dewa dewi membasuh wajah  dengan air bunga
tiada pernah lelah mengusung gamelan jawa,
Indraloka melempar senyum,
bertatap mata dengan cakrawala beristana Laut Jawa
di halaman rumah bambu,
riuh dolanan anak  menjemput  bulan purnama,
kota ini menjinjing pesona gadis desa yang binal
memburu tiap detik di pagi  menerpa pantai alam yang indah

langit berwarna tujuh mahkota meluruh
merapikan pematang sawah dan gelar padi
membahanakan sari bunga tiap perguliran musim
aku tiada pernah menahan jarum waktu,
untuk sebuah rindu pada binalnya gadis desa
di kota ini, kala berbedak pupur dengan manja

entahlah, langit mana yang akan kuhinggapi
untuk menyedu teh di kota ini,
dengan rebusan singkong, gula jawa dan senyum
sang bidadari malam
aku tersudut dalam seribu angan di benak
rindu ini telah memelentingkan aku
pada daun pandan dan anyelir di kota ini

(Semarang, 24 Mei 2012)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar