Senin, 28 Mei 2012

Bulan di atas pohon jambu



kau simpan sebagian warna emasnya
kala ku tunggu di pohon jambu…senyum rembulanku
menunggu biru malam, menjadi tirai hatimu…
kau telah mengikat sari dalam kelopakmu
sedangkan aku kumbang yang melipat sayap
kutunggu saat angin padang bertiup sepoi
aku hadirkan rajutan bunga jingga bertepi
benang emas…
kau menggodaku dengan alunan resah
hingga tepi malam mengkaitkan diri
liuk nadi darah yang mendidih

masih ada satu lagi yang kau tinggalkan
aku yang tersudut dalam birama jarum waktu
menjaring prosa lakon dalam Arjuna dan Dewi Supraba
meski hanya mengais di pucuk pohon jambu’
tapi biarkan bulanku memiliki malam ini

dengan separo nafasku di bawah pohon jambu
saat merindu…
dengan seribu buluh cinta

(Tegal, 27 Februari,  2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar