kau sajikan hidangan malam,
berdiri kokoh di pelataran
tempat harap bersanding
engkau telusuri getar dan denyut nadi,
sementara daun pandan di depan
rumah
menyimpan egonya dan meluruhkan
semua senyumnya
bintang menumpahkan salam,
rembulan menerpakan pandangnya
tak mampu lagi berkawan dengan
rasa cemburu
boulevardmu masih menyimpan bulir
bulir yang semi
di hati, nadi jantung dan rambut
hitamku
aku harumkan dalam keranjang
bulanku
sehingga kau mampu menerangi malam
ini
aku gapai tepi malam bergurat
mawar jingga
kau tangkap satu bintang
dan kau suguhkan pada halaman
depan boulevardmu
kau tesenyum,
aku menyelusuri bahumu
kau bagaikan bintang yang liar
akupu bulan yang meredup, karena
hypnotism
malam masih menghadang kita
selorohpun tehenti..sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar